Menjaga Keselarasan, Keserasian, dan Keseimbangan Lingkungan Hidup
Berikut akan diberikan beberapa kiat menjaga keselarasan, keserasian, dan keseimbangan lingkungan sosial di Indonesia . Contoh: misalnya untuk membangun lingkungan sosial yang sehat dan berkelanjutan membutuhkan kiat kasih, dialog, dan persaudaraan. Bila Anda merefleksi dengan lebih mendalam, ketiga kata: kasih, dialog, dan persaudaraan sungguh merupakan tiga serangkai yang mustahil dijelaskan terpisah satu terhadap yang lain. Ketiganya selalu saling mengandaikan, dalam arti yang satu selalu bertalian sangat erat dengan dua yang lain. Secara umum mau dikatakan di sini bahwa akan sia-sia jika seseorang ingin menunjukkan kasih kepada sesama bila tanpa dialog dalam suasana atau iklim persaudaraan. Persaudaraan yang sungguh-sungguh selalu berakar pada kasih dengan dialog yang jujur dan tulus sebagai mahkotanya. Akibat dari kasih yang semakin menghilang dari kehidupan bersama, tampil seribu satu kesulitan: dendam, tidak saling mencintai, saling mencurigai, menyusun rencana untuk saling membasmi, saling melempar dengan batu lalu menyembunyikan tangan, iri melihat keberhasilan orang lain, melihat sesama dengan mata sebelah, terlalu kelewat memperhatikan kebiasaan dan hobi lalu tidak peduli dengan kepentingan serta kebutuhan sesama, berhantaman tanpa alasan yang jelas, dan lain-lain. Anda bisa menyusun sebuah daftar panjang tentang persoalan yang sedang dialami masyarakat dunia, negara tetangga, Indonesia, dan lingkungan sekitar Anda dewasa ini.
Ternyata kasih mulai lepas dari perhatian dan refleksi, serta penghayatan hidup manusia. Setiap manusia diciptakan untuk saling mencintai sebagai saudara. Dialog selalu merupakan perpaduan yang serasi antara memberi dan menerima: berbicara dan mendengarkan orang lain; mengajukan pendapat dan menanti tanggapan dengan sabar; membanta secara sopan dan dengan rendah hati mempelajari kritikan orang lain; tegas menyampaikan sebuah usul dan dengan lugu mengkaji secara mendalam usulan orang lain.
Singkat kata, perpaduan yang serasi antara memberi input dan mendengar output dari orang lain,
itulah yang disebut dialog. Dalam dialog tidak ada tekanan oleh karena jiwa dan budi dengan bebas menerima, dan secara bebas pula menolak karena tidak sesuai dengan akal. Dialog yang sukses selalu terbit dari suasana kebersamaan yang di dalamnya telah hidup suasana/iklim persaudaraan. Kasih elalu subur di tempat di mana persaudaraan telah dibangun di antara sesama. Kasih, dialog, dan persaudaraan merupakan kiat membangunan lingkungan sosial yang sehat dan berkelanjutan Kasih, dialog, dan persaudaraan merupakan kiat pembangunan lingkungan social yang sehat dan berkelanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar