Selasa, 21 April 2009

Sumberdaya Alam Energi

Sumberdaya Alam Energi

Sumberdaya alam energi adalah sumber kekuatan yang terdapat di alam yang dimanfaatkan bagi manusia dan dapat dipergunakan sebagai sarana produksi. Ada beberapa sumber energi yang dikenal, yaitu gravitasi, berbagai kekuatan dalam bumi, dan radiasi sinar surya, energi air, energi bahan bakar, ocean thermal energy conversion (OTEC), energi angin, energi panas bumi, energi uap, energi bahan
bakar, energi nuklir.
Matahari merupakan reaktor agung termonuklir dalam proses reaksi fusi yang serupa dengan bom hidrogen, namun berskala besar. Atom-atom kecil seperti hidrogen bergabung membentuk atom-atom lebih besar seperti helium, energi dilepas dalam bentuk gelombang alektromagnetik. Gelombang ini beragam, dari sinar X bergelombang pendek sampai gelombang radio yang sangat panjang, tetapi sebagian besar gelombang-gelombang cahaya sinar surya itu merupakan sinar ultraviolet, sinar pelangi, dan sinar infra merah yang setengah di antaranya merupakan sinar pelangi.
Tidak semua energi sinar surya mencapai permukaan bumi (insolasi), sebagian dibelokkan oleh atmosfer atau dikembalikan ke alam bebas (albedo).
Pada dasarnya energi Surya tidak dapat dihilangkan walaupun telah dibelokkan oleh atmosfer dan
berubah menjadi bentuk-bentuk energi lain seperti energi kimia, energi kinetik atau energi panas. Sekitar 26% dari cahaya sinar surya merupakan insolasi langsung, 14% beredar pada atmosfer lapisan bawah, 25% mencapai permukaan tanah, dan 35% kembali ke alam bebas sebagai albedo. Adapun spektrum cahaya yang mencapai atmosfer berbeda dengan spektrum cahaya di atasnya karena radiasi sinar ultraviolet di stratosfer diserap oleh gas-gas ozon (03), yang diketahui sangat berguna karena manusia dapat terlindung dari penyinaran sinar ultraviolet yang berbahaya bagi
kesehatan. Di samping itu sinar cahaya inframerah diserap oleh oksigen, karbondioksida, uap air, dan juga oleh ozon, dan hal ini pun penting karena turut meningkatkan suhu udara.
Dalam rangka absorpsi sinar inframerah ini yang penting diperhatikan ialah sinar inframerah yang dipantulkan kembali dari permukaan bumi dan diserap oleh lapisan udara atmosfer membentuk dinding panas yang disebut pengaruh rumah kaca (greenhouse effect).
Energi matahari dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, di antaranya ialah: (1) penggerak satelit buatan, (2) dipergunakan untuk kompor matahari, (3) proses fotosintesis pada tumbuhan hijau,
(4) penyulingan air, (5) listrik tenaga surya, (6) pengeringan pakaian, bahan makanan, barang kerajinan.
Air yang mengalir mengandung kekuatan atau energi, disebut energi kinetik. Kekuatan ini dimanfaatkan untuk memutar kincir air untuk pembangkit mesin-mesin, dan untuk membangkitkan tenaga listrik. Pada pusat pembangkit listrik tenaga air (PLTA), air yang dialirkan dengan deras akan memutar turbin, yang selanjutnya menjalankan generator atau mesin pembangkit listrik. PLTA umumnya dibangun di deceit sungai besar, air terjun, danau atau waduk. Curah hujan yang cukup dan banyaknya sungai serta pengunungan menjadikan potensi tenaga air di Indonesia cukup besar. Penggunaan air sebagai sumber energi lebih menguntungkan, karena tidak menimbulkan polusi atau kerusakan terhadap lingkungan, lagi pula tidak menghabiskan bahan bakar. Untuk Indonesia, misalnya telah dibangun banyak PLTA antara lain PLTA Asahan di Sumatera Utara, PLTA Maninjau dan PLTA Batang Asam di Sumatera Barat, PLTA Jatiluhur dan Sanguling di Jawabarat, PLTA Garung dan PLTA Wonogiri di Jawa Tengah, PLTA Wlingi dan PLTA Karangkates di Jawa
Timur, PLTA Riam Kanan di Kalimantan Selatan, PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara, PLTA Sadang dan PLTA larona di Sulawesi Selatan.
OTEC adalah salah satu bentuk pengalihan energi yang tersimpan dari sifat air laut menjadi energi listrik. Suhu air laut akan menurun sesuai dengan bertambahnya kedalaman. Perbedaan suhu air di permukaan dengan suhu air di bagian dalam dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Perbedaan suhu secara vertical sangat besar terjadi di laut tropis sehingga Indonesia merupakan salah satu Negara yang beriklim tropis sangat pontesial untuk mengembangkan OTEC sebagai salah satu energi alternatif (Dahuri, dkk., 1996). Proses pemanfaatan perbedaan suhu air di permukaan laut, biasanya menggunakan pusat pembangkit energi yang ditempatkan di permukaan dan dilengkapi dengan sebuah pipa panjang yang menjulur ke arah dasar laut sehingga perbedaan suhu mencapai 20°C. Keadaan tersebut dapat terjadi pada kedalaman lebih dari 1.000 meter. Dengan menggunakan pompa, air dingin dari kedalaman dialirkan ke permukaan, selanjutnya digunakan untuk mengubah amoniak dari bentuk gas menjadi cair. Amoniak cair lalu dipanaskan oleh air hangat permukaan sehingga menguap menjadi gas kembali. Selama proses perubahan dari fase cair menjadi fase gas dan fase gas menjadi fase cair, amoniak berputar membuat siklus yang dapat menggerakan turbin sehingga dapat dihasilkan daya listrik.
Gelombang laut sangat pontesial untuk dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Pembangkit listrik selama ini sesuai dibangun di daerah perairan yang memiliki angin yang cukup kuat dan dasar perairan pesisir yang memungkinkan gelombang dapat mencapai pantai secara pararel (sejajar). Pasang surut dapat dikonversi menjadi energi listrik, terutama pada daerah-daerah teluk atau estuaria yang memiliki amplitudo pasang surut 5 samapi 15 meter. Metode yang digunakan adalah mengendalikan ketinggian muka air dengan membangun dam. Secara alami, permukaan air teluk atau kolam perairan yang dibatasi dengan bangunan permanen, akan naik dan turun setiap harinya. Energi kinetik dari gerak itulah yang kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin pembangkit tenaga listrik. Perkiraan total energi yang dapat dihasilkan oleh pasang surut diperkirakan mencapai 3x10 6 megawatt atau 3x10 12 kilowatt. Tenaga pasang surut mulai dikembangkan secara komersial oleh perancis sejak tahun 1966. pembangkit listrik tenaga pasang surut di daerah Estuarian Rance merupakan yang pertama di dunia dan dapat menghasilkan 240 megawatt (dapat menghidupkan 10 2 bola lampu berkekuatan 240 waat sekaligus).
Manusia dapat dimanfaatkan energi angin sebagai sumber tenaga untuk menjalankan kincir angin. Kincir digunakan untuk memompa air, memompa minyak bumi (Arizona, proyek polderisasi (Belanda), memompa air tanah di daerah karst untuk memenuhi kebutuhan air domestik. Pada daerah banyak gunungapi kadangkadang dijumpai tenaga panas yang besar di dalam bumi. Panas ini keluar ke permukaan bumi dalam bentuk air panas atau uap panas. Energi panas dimanfaatkan
untuk membangkitkan listrik. Pusat listrik tenaga panas bumi (PLTP) telah dibangun antara lain di daerah Dieng, Kamojang dan Gunung Salak. Penelitian telah dilakukan untuk membangun PLTP di Lahendong (Sulut), dan Ulumbu (Manggarai). Turbin yang menggerakan generator juga dapat dijalankan dengan tenaga uap. Uap itu diperoleh dari air yang dipanaskan di dalam tangki besar, dengan memakai bahan bakar batu bara, atau minyak. Arus uap panas akan memutar turbin. Pusat listrik tenaga uap (PLTU) telah didirikan di Sumatera Selatan, Jawa (Muara Karang dan Gresik), Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Sejak industri minyak bumi berkembang pada awal abad ke-20, bahan bakar minyak menjadi sumber energi utama, demikian juga gas bumi dan batu bara. Persediaan bahan bakar minyak bumi dan batu bara pada suatu ketika akan habis tanpa ada bahan penggantinya, karena proses pembentukan bahan tersebut memerlukan waktu berjuta-juta tahun. Pusat pembangkit listrik tenaga nuklir banyak terdapat di negara-negara maju. Energi nuklir berasal dari mineral disebut Uranium. Bila inti atom Uranium dipecahkan, ia melepaskan panas yang sangat tinggi. Panas ini mendidihkan air dan menghasilkan uap, yang memutar turbin. Untuk Indonesia penggunaan energi nuklir masih dalam taraf penelitian.

Klik di bawah ini untuk tayangan video dengan topic sejenis

Rabu, 15 April 2009

Pencemaran Air

Pencemaran Air
Air, udara, dan tanah merupakan habitat dari kehidupan manusia, gangguan terhadap salah satu unsur akan mengganggu kelangsungan hidup manusia, apalagi jika terjadi kelebihan. Air merupakanpermasalahan yang pertama kali nampak, mengingat badan kita 67% terdiri dari air. Air merupakan sumber kehidupan, namun pada saat ini masalah air merupakan permasalahan yang rumit mulai dari peristiwa banjir sampai terjadinya kekeringan. Mahalnya harga air bersih hasil olahan pabrik (aqua) per liter hampir sama dengan harga 1 liter minyak tanah, ini menunjukkan bahwa kelangkaan air bersih sudah dalam bahaya. Kira – kira 20 tahun yang lalu manusia tidak merasa ragu-ragu untuk meminum air yang belum diolah pabrik, bahkan air tersebut belum dimasak sekalipun. Pengambilan air di seluruh dunia diduga meningkat lebih dari 35 kali lipat dibanding selama tiga abad yang lampau, dan masih terus meningkat dengan cepat. Banyak daerah gersang dan separoh gersang sudah menderita kekurangan air yang serius. Pemakaian air secara berlebihan oleh banyak orang sekaligus mengancam keberlanjutan pembangunan yang sudah dicapai. Hal ini merupakan beban berat bagi lembagalembaga yang menangani. Kelangkaan air merupakan masalah, namun konsumsi air oleh manusia yang cenderung meningkat merupakan ancaman yang perlu segera ditangani.
Menurut LIPI, wilayah Indonesia memiliki 6% dari persediaan air dunia atau 21% persediaan air Asia Pasifik. Namun demikian kelangkaan dan kesulitan untuk mendapatkan air bersih dan layak pakai menjadi permasalahan yang mulai muncul di banyak tempat dan semakin mendesak dari tahun ke tahun. Kecenderungan konsumsi air naik secara eksponensial, sedangkan ketersediaan air bersih
cenderung melambat akibat kerusakan alam dan pencemaran, diperkirakan sebesar 15-35% per kapita per tahun. Dengan demikian di Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 200 juta, kebutuhan air bersih menjadi semakin mendesak. Sekalipun air merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui, namun sumber dayanya juga terbatas. Siklus air membuat komoditi ini tersedia dalam jumlah tertentu setiap tahun di lokasi tertentu.
Ini berarti bahwa cadangan perorang menurun manakala penduduk bertambah. Selama bertahun-tahun air telah digunakan secara boros, dikelola dengan keliru. Kekurangan air menjadi kendala hebat bagi produksi pangan, pertumbuhan ekonomi, dan perlindungan sistem alam. Permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara yang masuk kategori langka air, biasanya pertumbuhan penduduknya cepat. Untuk mendapatkan air orang harus memakai sumur bor, pada hal semakin dalam pengeboran tanah ada kemungkinan air tersebut terasa asin. Pemompaan air secara lebih cepat dari pada kemampuan alam untuk mengisinya akan menyebabakan penurunan permukaan air tanah dan mampu memerosotkan bangunan. Seperti yang telah terjadi di Beijing dan Mexiko. Permasalahan air tidak terbatas pada kelangkaan saja, melainkan juga limbah buangan yang dihasilkan. Pembuangan limbah air oleh pabrikpabrik secara langsung ke sungai tanpa melalui pemrosesan yang sempurna telah menyebabkan tanaman-tanaman produksi milik petani menjadi layu, bahkan dapat mematikan. Pembuangan limbah ke dalam tanah juga akan mencemari sumber air
resapan. Logam-logam berat yang dihasilkan oleh pabrik seperti cadmium, tembaga, nikel, seng, dan logam berat lainnya mengumpul di tanah, merembes memasuki air tanah, untuk kemudian mencemari cadangan air minum.
Berdasar sudut pandang toksikologi, logam berat terbagi ke dalam dua jenis, yaitu:
1) Logam berat esensial dimana keberadannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh setiap organisme hidup. Misalnya: seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe), kobait (Co), Mangaan (Mn), dan lain
sebagainya.
2) Logam berat tidak esensial atau beracun, dimana keberadaannya dalam tubuh organisme hidup hingga saat ini masih belum diketahui manfaatnya bahkan justru bersifat racun. Misalnya: merkuri (Hg), cadmium (Cd), timbale (Pb), kromium (Cr), dan lain-lain.
Walaupun logam berat esensial dibutuhkan oleh setiap organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun (Rivai. 2007).
klik di bawah ini untuk tayangan video dengan topik sejenis

Sabtu, 11 April 2009

Sumberdaya Air


Sumberdaya Air
Sumberdaya air merupakan bagian dari sumberdaya alam yang sangat penting dibutuhkan bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Sumberdaya air digunakan manusia dalam pelbagai jenis pemanfaatan, yaitu keperluan domestik, irigasi pertanian, pembangkit tenaga listrik, industri, perikanan, pelayaran, olahraga, rekreasi, dan sebagainya. Pada ruang dan waktu tertentu dalam rupa hujan hujan lebat, banjir sumberdaya alam yang sangat berguna ini menjadi “perusak”, menimbulkan kerugian harta benda dan korban jiwa manusia. Keberadaan air di permukaan bumi merupakan produk siklus alamiah yang disebut siklus atau daur hidrologi, yang terjadi setiap saat dan berlangsung sepanjang waktu, hanya berbeda dalam ruang dan waktu. Prosesnya berlangsung sederhana dan mudah dimengerti.
Akibat panas yang bersumber dari sinar matahari, terjadi evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi. Uap air produk penguapan itu, pada ketinggian tertentu akan menjadi awan, kemudian karena beberapa sebab awan akan berkondensasi menjadi presipitas, dalam bentuk salju, hujan es, hujan, embun ke permukaan bumi. Sebelum tiba di muka bumi sebagian langsung menguap ke udara dan sebagian tiba di muka bumi. Tidak semua bagian hujan yang jatuh di daratan mencapai permukaan tanah, sebagian akan tertahan oleh tajuk daun (intersepsi), bangunan, dan sebagian lagi akan jatuh atau mengalir melalui dahan-dahan kayu ke permukaan tanah. Air hujan yang mencapai tanah, sebagian lagi menjadi aliran air di atas permukaan (over land flow) kemudian terkumpul pada saluran (surface runoff) akhirnya ke laut. Tidak semua butir air yang mengalir akan tiba ke laut sebagian akan menguap kembali ke atmosfer. Sebagian air yang masuk ke dalam tanah keluar kembali segera ke sungai-sungai (interflow) dan sebagian besar akan tersimpan sebagai air tanah (ground water).
Sumberdaya air adalah semua air yang terdapat di dalam dan/atau berasal dari sumber-sumber air, baik yang ada di atas maupun di bawah permukaan. Sumber air meliput: (1) air permukaan seperti sungai, danau, waduk, embung, dan rawa; (2) air tanah termasuk mata air; (3) air di udara. Air merupakan sumberdaya alam terbatas, kebutuhan akan air selalu meningkat setiap saat. Ketersediaan sumberdaya air sangat beragam secara spasiotemporal. Ini berarti ketersediaan dan penggunaan kebutuhan sumberdaya air selalu berubah dan dinamis setiap saat. Seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk dan berkembangnya kebutuhan manusia. Tuntutan yang besar terhadap kebutuhan sumberdaya air, baik secara kualitas maupun kuantitas semakin tinggi. Tuntutan terhadap sumberdaya air apabila tidak dapat dikelola dengan baik akan mengakibatkan krisis air dan konflik. Krisis air ini menurut UNESCO meliput, kelangkaan air (water scarcity), kualitas air (water quality), dan bencana berkaitan dengan air (water-related disaster).
Manusia dalam memenuhi kebutuhan air untuk kelangsungan hidupnya diperoleh dari air hujan, air permukaan, dan air tanah (mata air dan sumur), dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan, kondisi daerah, tingkat pengetahuan dan teknologi yang dimiliki. Sumberdaya air sebagai kebutuhan pokok manusia harus memenuhi syarat kuantitas, kualitas, dan kesinambungannya Dari segi kuantitas, diharapkan agar air dapat mendukung sepenuhnya kebutuhan terhadap sumberdaya air oleh penduduk suatu wilayah pada waktu tertentu. Air yang dikonsumsi tersebut merupakan air bersih ditinjau dari parameter fisik, kimia, mikrobiologi, dan radioaktivitas. Kesinambungan (regimen), diharapkan agar tidak ada perbedaan yang menyolok antara debit air di musim hujan dengan air di musim kemarau.
Salah satu usaha yang telah dilakukan penduduk guna mengatasi kekurangan air untuk kebutuhan domestik atau lainnya d musim kemarau adalah dengan pembuatan bak-bak penampung air hujan. Usaha ini cukup berkembang dengan baik atas inisiatif masyarakat, LSM, swasta, pemerintah. Kualitas air hujan yang tersimpan dalam bak penampung tersebut umumnya kurang memenuhi syarat standar air minum dari Depkes. Kesadahan air tersebut terlalu tinggi, kadar Fe juga tinggi, mengandung bakteri Choli. Secara fisik juga, kurang memenuhi syarat karena terlalu keruh, rasanya kesat dan kadang berbau.
Air permukaan merupakan air yang berada di atas permukaan tanah, yang bergerak dan tidak bergerak, seperti air sungai, air danau, embung, waduk, dan rawa. Indonesia memiliki 5.886 buah sungai induk tersebar di seluruh wilayah nasional (Rais, 2004). Sumberdaya air sungai dinilai atas dasar potensinya, meliput debit aliran dan kualitas airnya. Air yang mengalir di dalam sungai, apabila dibuat konstruksi yang melintang sungai disebut bendung dan air yang tertampung di hulu akan merupakan air tampungan disebut waduk. Air sungai dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan domestk, irigasi pertanian, pembangkit tenaga listrik, navigasi, pariwisata, perikanan, olahraga, dan sebagainya. Sementara itu, air limpasan yang belum sempat masuk ke dalam alur sungai, apabila ditahan dengan suatu konstruksi pada celah alur bukit (gulley) akan menjadi waduk kecil yang sering disebut Embung. Embung merupakan suatu konstruksi mirip dengan bendungan namun berskala kecil, sederhana, dapat bermanfaat untuk penyediaan air domestik, perikanan darat, air minum ternak dan apabila air limpasan cukup dan catchment area cukup besar dapat dimanfaatkan untuk irigasi.
Danau merupakan cekungan di permukaan bumi yang cukup luas dan digenangi air. Badan air ini mensuplai air dari air sungai, hujan, mata air, dan air tanah.
Danau di Indonesia terbentuk karena vulkanik, tektonik, tektonovulksnik, pelarutan, bendungan. Manfaat badan air ini: sebagai pengatur air sehingga tidak terjadi banjir (flood control), sebagai tandon air yang penting untuk irigasi, tempat rekreasi dan obyek wisata, sebagai sarana olahraga danau. Ada beberapa masalah terkait dengan danau ialah: pendangkalan karena sedimentasi, turunnya permukaan air danau, terjadinya penguapan melebihi jumlah air yang masuk ke danau, dan penjebolan waduk. Komponen biotik danau: tetumbuhan, bakteri dan cendawan, hewan. Rawa adalah daerah rendah yang digenangi air dan pada umumnya permukaan air tawar selalu di bawah atau sama dengan paras laut, sehingga airnya selalu menggenang dan permukaan airnya selalu tertutup oleh tumbuhan air.
Rawa terdiri dari : (1) rawa tergenang, airnya selalu tergenang dan dasar rawa merupakan lapisan
gambut yang tebal; (2) rawa pasang surut, rawa yang airnya dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Rawa antara lain dimanfaatkan untuk sawah pasang surut. Air tanah adalah air yang tersimpan di bawah tanah yang mengisi pori-pori atau rongga antar butir batuan (Sudarmadji, 1985). Menurut Sabar (1996), air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah yang tidak bergerak maupun bergerak melalui media berbutir. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah (UU RI Nomor 7 Tahun 2004, 2004). Ada beberapa ubahan yang mempengaruhi keberadaan air tanah di suatu daerah, yaitu curah hujan, jenis batuan, sifat fisika dan kimia bahan penyusunnya, umur batuan, kemiringan lereng medan, tutupan lahan dan penggunaan lahan. Air tanah ditemukan pada formasi geologi permeabel yang dikenal sebagai akifer, merupakan lapisan batuan yang dapat mengandung dan melepaskan air dalam jumlah yang cukup besar. Berdasarkan keadaan dan letaknya akifer terdiri dari beberapa tipe, yaitu: (1) akifer tidak tertekan atau afiker bebas (unconfined aquifer), lapisan yang mengandung air tanah bebas, di bagian bawah dibatasi oleh lapisan kedap air dari sebelah atasnya berupa muka air. (2) akifer tertekan atau akifer
terkekang (confined aquifer), lapisan yang mengadung air tanah yang terdapat pada lapisan yang dibagian atas dan di bagian bawahnya dibatasi oleh lapisan kedap air, sehingga air tanah di dalamnya berada dalam keadaan tertekan. Akifer yang terdapat di antara dua lapisan kedap air ii apabila dibor, biasanya timbul sumur artesis. (3) afiker setengah tertekan, lapisan kedap air sebelah atas akifer tidak sepenuhnya kedap air (misalnya lapisan tanah lihat), (4) akifer tengkak (perched aquifer), lapisan mengandung air terletak di atas lapisan kedap air yang tidak begitu luas. Lapisan ini berada pada zona aerasi di atas water table. Air tanah tersebut dikenal sebagai air tanah tumpang, dan kurang dapat diandalkan sebagai sumber air, karena mempunyai volume air yang terbatas. Air tanah juga ditemukan pada akiklud, formasi yang mengandung air tetapi tidak mampu memindahkan jumlah air yang nyata. Formasi geologi yang tidak dapat menampung dan melepaskan air dalam jumlah yang cukup, dinamakan akifug (aquifuge). Pemanfaatan ar tanah antara lain untuk memenuhi kebutuhan domestik, industri, dan pertanian.
Penggunaan air tanah yang berlebihan dapat mengakibatkan: (1) penurunan muka air tanah, sehingga menyebabkan sumber air berkurang atau kering, (2) penurunan permukaan tanah, (3) penerobosan air asin (intrusi air laut), sehingga air tanah menjadi asin dan tidak dapat dimanfaatkan. Untuk menghindari hal-hal tersebut maka harus dijaga supaya pengambilan air tanah sesuai dengan pengisian kembali. Apabila pengisian kembali cukup besar dengan kecepatan sirkulasi yang tinggi, maka dapat dilakukan pengambilan air tanah secara lebih intensif, sedangkan sirkulasinya rendah, maka pengambilan air tanah harus dibatasi. Mata air merupakan singkapan (pemunculan) air tanah pada permukaan lahan. Pemunculan air tanah pada mata air terpusat pada satu titik, bila pemunculannya melalui garis atau bidang, disebut rembesan (seepage). Berdasarkan sebab pemunculannya mata air dapat digolongkan sebagai berikut. Pertama, mata air yang muncul karena nongravitatif: mata air vulkanik, mata air thermal dan geiser. Kedua, mata air yang muncul karena tenaga gravitatif: (a) mata air depresi, terbentuk bila muka freatik terpotong oleh muka topografi, (b) mata air sentuh, lapisan permeable berada di atas lapisan impermeabel, (c) mata air artesian, terbentuk bila air tertekan oleh tekanan hidrostatk, dan muncul singkapan akifer atau bila air menembus lapisan pembatas akifer, (d) mata air rekahan, retakan atau bukaan yang terdapat pada
lapisan batuan, (e) mata air talus, yang muncul di kaki talus. Upaya merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi, pendayagunaan dan pengendalian daya rusak air dalam ruang dan waktu agar sumberdaya air dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin
untuk kesejahteraan rakyat banyak, dinamakan pengelolaan sumberdaya air. Pengelolaan air di daerah perkotaan tidak terlepas dari prinsip bahwa air merupakan sumberdaya yang sangat terbatas dan mempunyai tingkat kerawanan yang tinggi, baik untuk kesehatan maupun konflik sosial. Dalam pengelolaan sumberdaya air perlu dilakukan secara komprehensif terhadap semua stakeholder kota secara partisipatif dengan penuh kesadaran bahwa air merupakan sumberdaya yang sangat berharga, bernilai tinggi untuk kepentingan manusia. Air juga sebagai sumberdaya ekonomis senantiasa dimanfaatkan untuk seluruh masyarakat dan merupakan hak dasar bagi seluruh manusia. Sumberdaya alam hayati Indonesia dan ekosistemnya mempunyai kedudukan serta peran penting bagi kehidupan adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu perlu dikelola dan dimanfaatkan secara lestari, selaras, dan seimbang bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya, baik masa kini maupun masa depan. Sumberdaya alam hayati meliput
sumberdaya nabati dan sumberdaya hewani. Dalam Subunit 2 ini Anda akan mengenal keanekaragaman sumberdaya alam hayati. Unsur-unsur sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya pada dasarnya saling tergantung antara satu dengan yang lainnya dan saling mempengaruhi sehingga
kerusakan dan kepunahan salah satu unsur akan berakibat terganggunya ekosistem. Untuk menjaga agar pemanfaatan sumberdaya alam hayati dapat berlangsung dengan cara sebaik-baiknya, maka diperlukan langkah-langka konservasi sehingga sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya selalu dipelihara dan mampu mewujudkan keseimbangan serta melekat dengan pembangunan itu sendiri.
Sumber : kajian ips ,
klik di bawah ini untuk tayangan video dengan topik sejenis



Selasa, 07 April 2009

Agar Tidak Gundul dan Rusak Akibat Eksploitasi Berlebih Demi Melestarikan Lingkungan
Berikut di bawah ini adalah teknik dan cara yang dapat digunakan untuk menjaga hutan kita tetap terjaga dari tangan-tangan perusak jahat. Perambahan hutan tanpa perencanaan dan etika untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya sangatlah berbahaya karena dapat merusak alam dan habitat serta komunitas hewan yang ada di dalamnya.

1. Mencegah cara ladang berpindah / Perladangan Berpindah-pindah
Terkadang para petani tidak mau pusing mengenai kesuburan tanah. Mereka akan mencari lahan pertanian baru ketika tanah yang ditanami sudah tidak subur lagi tanpa adanya tanggung jawab membiarkan ladang terbengkalai dan tandus. Sebaiknya lahan pertanian dibuat menetap dengan menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah yang sudah tidak produktif lagi.
2. Waspada-Waspadalah & Hati-Hati Terhadap Api
Hindari membakar sampah, membuang puntung rokok, membuat api unggun, membakar semak, membuang obor, dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan kebakaran hutan. Jika menyalakan api di dekat atau di dalam hutan harus diawasi dan dipantau agar tidak terjadi hal-hal yang lebih buruk. Kebakaran hutan dapat mengganggu kesehatan manusia dan hewan di sekitar lokasi kebakaran dan juga tempat yang jauh sekalipun jika asap terbawa angin kencang.
3. Reboisasi Lahan Gundul dan Metode Tebang Pilih
Kombinasi kedua teknik adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh para pelilik sertifikan HPH atau Hak Pengelolaan Hutan. Para perusahaan penebang pohon harus memilih-milih pohon mana yang sudah cukup umur dan ukuran untuk ditebang. Setelah meneang satu pohon sebaiknya diikuti dengan penanaman kembali beberapa bibit pohon untuk menggantikan pohon yang ditebang tersebut. Lahan yang telah gundul dan rusak karena berbagai hal juga diusahakan dilaksanakan reboisasi untuk mengembalikan pepohonan dan tanaman yang telah hilang.
4. Menempatkan Penjaga Hutan / Polisi Kehutanan / Jagawana
Dengan menempatkan satuan pengaman hutan yang jujur dan menggunakan teknologi dan persenjataan lengkap diharapkan mempu menekan maraknya aksi pengrusakan hutan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Bagi para pelaku kejahatan hutan diberikan sangsi yang tegas dan dihukum seberat-beratnya. Hutan adalah aset / harta suatu bangsa yang sangat berharga yang harus dipertahankan keberadaannya demi anak cucu di masa yang akan datang.
• geografi,perpustakaan online