Rabu, 15 April 2009

Pencemaran Air

Pencemaran Air
Air, udara, dan tanah merupakan habitat dari kehidupan manusia, gangguan terhadap salah satu unsur akan mengganggu kelangsungan hidup manusia, apalagi jika terjadi kelebihan. Air merupakanpermasalahan yang pertama kali nampak, mengingat badan kita 67% terdiri dari air. Air merupakan sumber kehidupan, namun pada saat ini masalah air merupakan permasalahan yang rumit mulai dari peristiwa banjir sampai terjadinya kekeringan. Mahalnya harga air bersih hasil olahan pabrik (aqua) per liter hampir sama dengan harga 1 liter minyak tanah, ini menunjukkan bahwa kelangkaan air bersih sudah dalam bahaya. Kira – kira 20 tahun yang lalu manusia tidak merasa ragu-ragu untuk meminum air yang belum diolah pabrik, bahkan air tersebut belum dimasak sekalipun. Pengambilan air di seluruh dunia diduga meningkat lebih dari 35 kali lipat dibanding selama tiga abad yang lampau, dan masih terus meningkat dengan cepat. Banyak daerah gersang dan separoh gersang sudah menderita kekurangan air yang serius. Pemakaian air secara berlebihan oleh banyak orang sekaligus mengancam keberlanjutan pembangunan yang sudah dicapai. Hal ini merupakan beban berat bagi lembagalembaga yang menangani. Kelangkaan air merupakan masalah, namun konsumsi air oleh manusia yang cenderung meningkat merupakan ancaman yang perlu segera ditangani.
Menurut LIPI, wilayah Indonesia memiliki 6% dari persediaan air dunia atau 21% persediaan air Asia Pasifik. Namun demikian kelangkaan dan kesulitan untuk mendapatkan air bersih dan layak pakai menjadi permasalahan yang mulai muncul di banyak tempat dan semakin mendesak dari tahun ke tahun. Kecenderungan konsumsi air naik secara eksponensial, sedangkan ketersediaan air bersih
cenderung melambat akibat kerusakan alam dan pencemaran, diperkirakan sebesar 15-35% per kapita per tahun. Dengan demikian di Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 200 juta, kebutuhan air bersih menjadi semakin mendesak. Sekalipun air merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui, namun sumber dayanya juga terbatas. Siklus air membuat komoditi ini tersedia dalam jumlah tertentu setiap tahun di lokasi tertentu.
Ini berarti bahwa cadangan perorang menurun manakala penduduk bertambah. Selama bertahun-tahun air telah digunakan secara boros, dikelola dengan keliru. Kekurangan air menjadi kendala hebat bagi produksi pangan, pertumbuhan ekonomi, dan perlindungan sistem alam. Permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara yang masuk kategori langka air, biasanya pertumbuhan penduduknya cepat. Untuk mendapatkan air orang harus memakai sumur bor, pada hal semakin dalam pengeboran tanah ada kemungkinan air tersebut terasa asin. Pemompaan air secara lebih cepat dari pada kemampuan alam untuk mengisinya akan menyebabakan penurunan permukaan air tanah dan mampu memerosotkan bangunan. Seperti yang telah terjadi di Beijing dan Mexiko. Permasalahan air tidak terbatas pada kelangkaan saja, melainkan juga limbah buangan yang dihasilkan. Pembuangan limbah air oleh pabrikpabrik secara langsung ke sungai tanpa melalui pemrosesan yang sempurna telah menyebabkan tanaman-tanaman produksi milik petani menjadi layu, bahkan dapat mematikan. Pembuangan limbah ke dalam tanah juga akan mencemari sumber air
resapan. Logam-logam berat yang dihasilkan oleh pabrik seperti cadmium, tembaga, nikel, seng, dan logam berat lainnya mengumpul di tanah, merembes memasuki air tanah, untuk kemudian mencemari cadangan air minum.
Berdasar sudut pandang toksikologi, logam berat terbagi ke dalam dua jenis, yaitu:
1) Logam berat esensial dimana keberadannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh setiap organisme hidup. Misalnya: seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe), kobait (Co), Mangaan (Mn), dan lain
sebagainya.
2) Logam berat tidak esensial atau beracun, dimana keberadaannya dalam tubuh organisme hidup hingga saat ini masih belum diketahui manfaatnya bahkan justru bersifat racun. Misalnya: merkuri (Hg), cadmium (Cd), timbale (Pb), kromium (Cr), dan lain-lain.
Walaupun logam berat esensial dibutuhkan oleh setiap organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun (Rivai. 2007).
klik di bawah ini untuk tayangan video dengan topik sejenis

1 komentar:

  1. Air sangat penting buat manusia. Di Idonesia terutamanya di Kota Jakarta, pengekstrakan air bawah tanah yang berlebihan telah menimbulkan banyak masalah kepada rakyat, terutamanya golongan miskin yang tak punya banyak pilihan.

    BalasHapus